Sunday, August 3, 2008

Sirkulasi Hadley, Sirkulasi Walker, dan Monsun

Sirkulasi Hadley

Adalah sebuah sirkulasi yang terjadi secara meridional(sejajar bujur). Sirkulasi ini bekerja berdasarkan perbedaan sifat thermal dari lintang-lintang rendah (tropis) dan lintang tinggi (polar). Menggambarkan adanya arus naik disekitar khatulistiwa yang memiliki suhu lebih panas sepanjang tahundari pada polar. Karena suhu yang tinggi, maka Densitas udara semakin renggang, sehingga terjadi kenaikan di khatulistiwa. Selanjutnya Udara naik ini bergerak menuju utara (polar utara) melalu lapisan troposfer atas. Selanjutnya setelah sampai di kutub, udara ini menurun menuju toposfer bawah dan bergerak ke arah selatan menuju tropis. Ini dikarenakan adanya gradien tekanan dari kutub ke equator dalam troposfer bawah dan gradien tekanan dari equator ke kutub dalam troposfer atas.

Aliran udara pada kedua belahan ini nantinya akan bertemu di daerah konvergensi tropis yang disebut dengan ITCZ.

Akibat adanya gaya coriolli, sehingga udara yang bergerak di troposfer bawah dibelokan ke kanan di BBU dan di belokan ke kiri di BBS. Sehingga terjadilah tradewind(angin pasat) timur laut di BBU dan angin pasat tenggara di BBS. Sedangkan di atmosfer atasnya terjadi angin pasat barat laut di BBU dan angin pasat barat daya di BBS.

Pada perkembangan selanjutnya, ditemukan bahwa penurunan ini terjadi di sekitar lintang 30o, ditandai dengan cuaca yang cerah, kering, dan tidak berawan.



Sirkulasi Walker

Adalah sirkulasi zonal(sejajar lintang) arah timur barat yang terjadi di pasifik timur menuju pasifik barat(dekat kepulauan Indonesia). Pada keadaan normal, sirkulasi ini ditandai dengan kenaikan udara di Pasifik Barat dekat kepulauan Indonesia dan penurunan udara yang terjadi di Pasifik Timur(Anomalinya positif(+)). Pada saat ini maka terjadi La Nina di Indonesia. Hal tersebut juga dibarengi dengan Dipole Mode (+) yang terjadi disekitar perairan samudra hindia. Dipole mode juga menyebabkan kenaikan udara di sekitar perairan Indonesia. Maka terjadilah daerah subsiden, sehingga di Indonesia mengalami tahun hujan atau basah.

Begitu juga sebaliknya apabila anomali negative(-), maka terjadi penurunan di Indonesia dan kenaikan di Pasifik Timur. Hal tersebut juga mungkin diikuti dengan dipole mode (-), sehingga terjadi penurunan di Indonesia. Penurunan identik dengan udara kering, panas, dan stabil sehingga di Indonesia mengalami kekeringan(El Nino).



Monsun

Adalah suatu sistem sirkulasi angin yang berbalik arah setiap musiman disebabkan oleh perbedaan sifat thermal antara benua dan peraiaran. Karena pengaruh gerak semu matahari dimana pada 22 Maret Matahari berada di BBU dan 22 Desember berada di BBS. Sehingga ketika berada di BBU, suhu di BBU lebih tinggi sehingga memunculkan tekanan rendah dibagian tersebut. Sedangkan hal sebaliknya terjadi di BBS, dimana BBS pada saat yang bersamaan mengalami musim dingin, sehingga tekanan di BBS lebih tinggi. Sesuai sifat angin maka pergerakanan angin dari tekanan tinggi ke rendah. Akibat adanya gaya coriolli maka arah gerak angin ini dibelokan. Pada bulan Desember, Januari, Februari, angin muson bertiup dari BBU ke BBS. Daerah Indonesia dari Sumatra selatan, jawa, Bali, Lombok, Nusa tenggara, hingga Papua angin muson yang bertiup adalah muson barat. Sedangkan sumatra lainnya dan kalimantan barat, muson yang bertiup adalah muson timur laut.

Sebaliknya ketika bulan September, Oktober, dan November, angin muson yang bertiup adalah dari BBS ke BBU, karena saat ini posisi matahari berada di BBU sehingga BBU mengalami musim panas, maka terbentuklah tekanan rendah disana. Pada saat ini wilyah indonesia bagian Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Lombok, Nusra, hingga Papua mengalami angin Muson Timur sedangkan daerah sumatra lainnya dan Kalimantan Barat mengalami muson Barat daya.

Untuk daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Nusra, dan Papua, angin muson Barat praktis bersamaan dengan musim hujan, karena muson barat membawa banyak uap air dari perairan Pasifik Barat dan angin Muson Timur bersamaan dengan musim kemarau karena terlebih dahulu udara dari muson timur melewati benua yang luas yaitu Australia, sehingga membawa udara kerig yang terbawa.

Musim hujan atau kemarau tidak sepenuhnya dipengaruhi Muson, ada juga faktor-faktor seperti banyak uap air, keadaan geografis, keadaan topografi, dll. Hal ini lah ynag menyebabkan musim hujan tidak tepat terjadi pada bulan tertentu. Musim hujan dapat terjadi lebih lambat atau lebih cepat, begitu juga dengan musim kemarau.

source : Susilo Prawirowardoyo, Meteorologi dengan perubahan seperlunya.

Penulis : Pande Putu Hadi Wiguna, Mahasisea tingkat II Akademi Meteorologi dan Geofisika Jakarta

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP